PT Krakatau Steel dan Tata Metal Lestari Berkolaborasi
Berbagai upaya dilakukan guna mencapai target Zero Emission.
Salah satunya dengan menerapkan industri 4.0, serta menggandeng pihak lain sehingga industri baja di tanah air ini menjadi industri yang lebih ramah lingkungan.
“Jadi kami bersama PT Krakatau Steel berkolaborasi untuk menuju industri yang berkelanjutan, yang hijau, dengan pendekatan ESG (Environmental, Social, Governance). Karena kalau baja ini saya yakin kita sudah berkecukupan. Jadi tidak perlu impor lagi,” terang Stephanus.
Dalam acara tersebut, selain penandatanganan Komitmen ESG antara PT Krakatau Steel dan PT Tata Metal Lestari, digelar juga acara pelepasan ekspor 2 produk hijau karya PT Tata Metal Lestari.
Kali ini, produk yang dinamakan Hijau Ubud dan Hijau Buaran ini akan diekspor ke Australia.
Produk ramah lingkungan ini menggunakan pendekatan EARLY Nexalume yang berarti Environmental Responsible and Sustainability.
Stephanus menerangkan, nantinya mereka juga akan meluncurkan EARLY label, di mana setiap produk Tata Metal Lestari akan mengadopsi sustainable manufacturing practice berbasis ESG.
“Kami melepas 125 ton produk Hijau Buaran dan Hijau Ubud. Dengan ekspor yang dilepas hari ini, total kita sudah ekspor 2.650 ton produk serupa dari target 5.000 ton per bulannya," ucap Stephanus.(chi/jpnn)
PT Krakatau Steel bersama PT Tata Metal Lestari berkomitmen untuk meningkatkan tata kelola yang berkelanjutan di industri baja.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Dirut Krakatau Steel Purwono Widodo Meninggal Dunia, Ini Kenangan Direktur Utama PT KSP
- Kejagung Garap Eks Dirut Krakatau Steel di Kasus Korupsi Tol MBZ
- Menko Airlangga Ungkap Industri Baja Indonesia Diperhitungkan Berbagai Negara di Dunia
- Mendag Apresiasi Manuver Ekspor Baja Lapis PT Tata Metal Lestari
- DPR Minta Negara Hadir dan Memprioritaskan Pembiayaan Untuk Industri Strategis
- PT. KSP & Krakatau Steel Group Kolaborasi Tebar Hewan Kurban di Cilegon