Usung Mochtar Mohamad, PDIP Dinilai Terlalu Berisiko
jpnn.com, BEKASI - Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta, Dirgantara Wicaksono menilai Mochtar Mohamad berpeluang mendapat restu dari PDI Perjuangan (PDIP) untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2018.
“Mungkin saja rekomendasi untuk Mochtar Mohammad itu keluar, karena dalam kajian tidak ada yang tidak mungkin, tapi kita lihat finalnya bulan depan,” ujar Dirgantara seperti dikutip dari GoBekasi.
Meski begitu menurutnya, kemungkian mantan Wali Kota Bekasi itu sangat kecil. Sebab, berdasarkan hasil diskusinya dengan beberapa elit partai berlambang banteng moncong putih itu, sosok Mochtar Mohamad dianggap kurang kokoh.
Selain itu, jika PDIP memberikan rekomendasi kepada Mochtar, maka dinilai akan berisiko. Masa lalunya yang pernah tersandung kasus korupsi itu bisa dimanfaatkan lawan politik sebagai senjata untuk menjegalnya.
“Sangat berisiko, karena soal korupsi itu akan bisa mencuat. Sekarang memang tidak, tetapi nanti akan diangkat oleh lawan politik pas kampanye,” ucapnya.
Hal itu juga akan menjadi langkah yang cukup fatal jika merekomendasikan Mochtar Mohamad. Sebab, kemungkinan masyarakat enggan memilihnya lantaran pernah tersangkut kasus korupsi.
Dan hal ini akan berpengaruh kepada suara pilpres 2019 mendatang.
“Kalau M2 (Mochtar Mohamad) direkomendasi dan kemudian gagal dalam pilkada 2018 maka bisa fatal. Kongsi berkurang pertama, dukungan masyarakat menurun. Tentunya suara pilpres otomatis menurun,” katanya.
Mochtar Mohamad berpeluang mendapat restu dari PDI Perjuangan (PDIP) untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2018.
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi