Usung Prabowo Lagi, Gerindra Siapkan Jurus Tumbangkan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerindra tak hanya menyiapkan langkah untuk mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2019. Partai berlambang kepala garuda itu juga sudah merancang strategi untuk menumbangkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres petahana.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, pihaknya sudah punya banyak pengalaman saat menghadapi kubu Joko Widodo di Pilpres 2014 . "Kami punya banyak catatan sehingga catatan itu yang akan kami buka kembali," ujar Muzani, Jumat (13/4).
Mantan wartawan itu tak mempersoalkan berbagai hasil survei yang mengunggulkan Jokowi. Menurut dia, kondisi yang sama juga terjadi pada 2014.
Tapi ketika Prabowo dan partai pengusungnya berjuang keras, elektabilitasnya pun mendekati Jokowi. "Pertarungan itu sengit, saya kira itu terjadi," katanya.
Muzani juga mencontohkan elektabilitas Jokowi saat berhadapan dengan Fauzi Bowo pada Pilkada DKI 2012. Saat itu, Fauzi sebagai petahanan punya elektabilitas jauh atas Jokowi.
Namun, Gerindra yang kala itu mengusung Jokowi berjuang keras. "Kami juga punya cara bagaimana memenangkan Pak Jokowi (saat itu)," katanya
Hal serupa terulang ketika Gerindra mengusung Anies Baswedan pada Pilkada DKI 2017. Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu ternyata bisa menumbangkan calon petahana Basuki T Purnama alias Ahok yang selalu diunggulkan berbagai lembaga survei.
Partai Gerindra sudah ancang-ancang untuk mengusung Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 sekaligus menyiapkan strategi mengalahkan Jokowi.
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah