Usut Gagal Bayar KSP Indosurya, Bareskrim Jerat 2 Tersangka
jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri menetapkan dua petinggi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta sebagai tersangka dalam kasus gagal bayar terhadap para nasabah. Kedua tersangka itu adalah HS dan SA.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi humas Polri Kombes Asep Adisaputra mengatakan, penyidik telah mengusut kasus itu dan melakukan gelar perkara. "Penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi pelapor, saksi dari Indosurya dan manajemen KSP Indosurya,” ujar Asep kepada wartawan, Senin (4/5).
Perwira menengah Polri itu menuturkan, penyidik menjerat kedua tersangka dengan Pasal 46 UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Ketentuan itu memuat hukuman bagi pihak-pihak yang yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa izin Bank Indonesia (BI).
"Ancaman hukuman bagi pihak yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa izin dari Bank Indonesia maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp 20 miliar," sambung Asep.
Untuk diketahui, jumlah dana masyarakat di KSP Indosurya mencapai Rp 10 triliun. Koperasi itu menjanjikan bunga 9-12 persen per tahun.
Tingkat bunga itu di atas rata-rata perbankan. Namun, KSP Indosurya tak mampu mengembalikan simpanan masyarakat beserta imbal baliknya.(cuy/jpnn)
Bareskrim Polri menetapkan dua petinggi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta terkait kasus gagal bayar Rp 10 trilin uang nasabah.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Pelaku Utama Laboratorium Narkotika Rahasia di Bali Asal Ukraina
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Budi Arie Diperiksa Bareskrim, Habiburokhman Gerindra Merespons Begini
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Kasus Investasi Bodong Robot Trading Net89, Bareskrim Sita Aset Rp 200 Miliar di Bali