Usut Kasus Korupsi Proyek Jembatan di Bintan, Kejati Kepri Tetapkan 2 Orang Ini Sebagai Tersangka

jpnn.com - TANJUNGPINANG - Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau menetapkan dua orang sebagai tersangka kasus korupsi proyek pembangunan Jembatan Tanah Merah Desa Penaga, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, tahun anggaran 2018 dan tahun 2019.
Kedua tersangka berinisial BW, selaku ASN Pemkab Bintan sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang diperbantukan di Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Bintan, dan seorang lainnya berinisial D, selaku Direktur Fajar Bintan Gemilang atau kontraktor proyek.
"Keduanya diduga kuat melakukan perbuatan korupsi sehingga menimbulkan kerugian sekitar Rp 8,9 miliar sesuai perhitungan dari Tim Audit BPKP Kepri," kata Asisten Intelijen Kejati Kepri Lambok MJ Sidabutar di Tanjungpinang, Jumat (16/12).
Dia mengatakan perbuatan kedua tersangka melanggar Pasal 2 dan atau Pasal 3 Juncto Pasal 18 Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHPidana.
Lambok menjelaskan secara singkat motif dugaan korupsi dalam proyek Jembatan Tanah Merah di Bintan bahwa pembangunan proyek itu tidak sesuai spesifikasi, sehingga jembatan hampir runtuh. "Akibatnya Jembatan Tanah Merah yang ada di Desa Penaga itu tidak dapat digunakan," jelasnya.
Dia melanjutkan penyidikan kasus ini terus berproses dan penetapan dua tersangka merupakan tahap awal.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak lain yang terlibat dalam dugaan korupsi tersebut.
"Tidak menutup kemungkinan tersangka akan bertambah jika alat bukti cukup," katanya.
Kejati Kepri menetapkan dua orang sebagai tersangka korupsi proyek jembatan di Bintan.
- Gegara Ini, Pakar Hukum Sebut Sidang Tom Lembong Berpotensi jadi Peradilan Sesat
- Kejari Muba Sita 167 Hektare Lahan yang Dikuasai PT SMB di Luar HGU
- KPK Panggil Billy Beras Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
- Pelapor Klaim Miliki Bukti Kuat Dugaan 4 Kasus Korupsi Jampidsus
- Penyidik Kejari Muba Jemput Paksa Crazy Rich Sumsel Halim Ali, Begini Penjelasannya
- Pakar Hukum Sebut Dakwaan Jaksa Terbatas Pada 2015-2016 Melemahkan Kasus Tom Lembong