Usut Kejahatan Keuangan, Kejaksaan Geledah Kantor 2 Kementerian

jpnn.com, BERLIN - Kejaksaan Jerman pada Kamis (9/9) menggerebek kantor Kementerian Keuangan dan Kementerian Kehakiman dalam penyelidikan terhadap badan antipencucian uang pemerintah.
Peristiwa itu menyoroti kegagalan Jerman dalam menangani kejahatan keuangan.
Penyelidikan dilakukan terhadap Unit Intelijen Keuangan (FIU) --sebuah badan di Kementerian Keuangan di bawah kandidat kanselir dari Sosial Demokrat, Olaf Scholz-- untuk memeriksa apakah unit tersebut diperintahkan untuk mengabaikan peringatan dari bank tentang adanya pembayaran mencurigakan ke Afrika.
Penggerebekan itu terjadi ketika hasil jajak pendapat mengatakan Scholz memiliki peluang bagus untuk menjadi kanselir Jerman dalam pemilihan nasional pada 26 September.
FIU, bersama regulator keuangan Jerman, Bafin, berada di bawah Kementerian Keuangan. Sebelumnya mereka dikritik karena gagal mendeteksi masalah di perusahaan pembayaran Wirecard yang runtuh dalam skandal penipuan terbesar di negara itu pascaperang.
Sejumlah anggota parlemen dari kubu oposisi langsung mengkritik Scholz.
"Ini adalah risiko keamanan bagi Jerman," kata anggota parlemen Fabio De Masi.
"Kami membutuhkan polisi keuangan dengan keahlian kriminal. Jerman adalah surga bagi para pelaku kriminal."
Kejaksaan menggeledah kementerian untuk mengetahui apakah FIU memang diperintahkan untuk mengabaikan aliran uang yang mencurigakan.
- Jimly: Kewenangan Penyidikan Pidana Tertentu Kejaksaan Bisa Ditambahkan
- IMM UIN Sumut Soroti Asas Dominus Litis, Akademisi Singgung Warisan Kolonial
- Kewenangan Jaksa di RUU Kejaksaan Dianggap Berlebihan
- Kewenangan Berlebihan Jaksa di UU dan RUU Kejaksaan Dinilai Berbahaya
- Akademisi di Makassar Sebut Asas Dominus Litis Bisa Lahirkan Penyalahgunaan Kewenangan
- Eks Hakim Agung Nilai Jaksa Sudah Terbukti Bisa Menangani Perkara Sendiri