Usut Penembakan di Rumah Ferdy Sambo, Polri Fokus Saja pada Penyidikan Berbasis Ilmiah

Selain itu, Bang Edi menambahkan tim ini juga sudah melibatkan Kompolnas dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebagai bentuk transparansi Polri.
Menurut dia, tim khusus bakal mendalami berbagai fakta baru dan temuan yang selama ini menjadi sorotan masyarakat mulai dari lokasi kejadian penembakan, autopsi, hingga pengiriman dan penyerahan jenazah kepada keluarganya.
Bang Edi mengatakan Kapolri Jenderal Listyo pada waktunya akan menyampaikan hasil temuan tim khusus ini sesuai fakta yang terjadi di lapangan.
"Kapolri juga kami yakini tidak bakal menutup-nutupi fakta sekalipun itu menyakitkan. Kapolri juga tidak akan pernah ragu menindak siapa pun anggota Polri yang menyimpang apalagi diketahui terbukti menyalahgunakan kewenangan dalam tugasnya," katanya.
Sebelumnya, baku tembak antaranggota Polri terjadi di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7), pukul 17.00 WIB.
Akibat kejadian itu, Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E. Saat kejadian, Irjen Ferdy Sambo tidak berada di rumah dinas.
Pada Rabu, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto menegaskan tim khusus akan bekerja secara objektif, transparan, dan akuntabel.
“Tim khusus bekerja mandiri, melaksanakan pendalaman olah tempat kejadian perkara, sudah melakukan pemeriksaan saksi, termasuk pendalaman hasil autopsi dengan memedomani 'scientific crime investigation',” kata Agung selaku Ketua Timsus Polri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Penembakan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo masih diusut Polri. Edi yakin Kapolri Jenderal Listyo tidak akan menutup-nutupi fakta sekalipun itu menyakitkan.
- Ikhtiar Polisi Atasi Kemacetan Truk Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- Wajah Baru di Polda Jateng, 2 Jenderal Melesat ke Mabes Polri
- Gegara Membawa Sabu-Sabu, Petani Ditangkap Polres Flores Timur
- DPR Desak Manajemen Pelabuhan Tanjung Priok Berkoordinasi Terkait Bongkat Muat dengan Polisi
- Dewi Juliani Desak APH Gunakan UU TPKS terkait Kasus Pelecehan Seksual Dokter Kandungan
- Eks Direktur RSD Madani Pekanbaru Tersangka Kasus Penipuan Proyek Rp2,1 Miliar