UT Jadi Kampus Atlet Dunia, Ada Candra Wijaya hingga Muhammad Albagir
"Nah, ini kan waktunya UAS ya, padahal lagi banyak-banyaknya tanding, tetapi saya masih bisa bagi waktu mengerjakan," kata Marvin.
Rektor UT Prof Ojat Darojat menyatakan keberadaan para atlet berprestasi di kampusnya merupakan kebanggaan tersendiri.
Diharapkan hal ini menjadi pendorong bagi masyarakat yang terkendala oleh pekerjaan dan juga kondisi geografis untuk memilih Universitas Terbuka sebagai pilihan meningkatkan kompetensi dan pendidikannya.
"Mudah-mudahan UT menjadi pilihan strategis bagi mereka yang karena alasan pekerjaan, karier atau komitmen-komitmen sosial lainnya sehingga tidak dapat mengikuti perkuliahan untuk tetap bisa menempuh pendidikan tinggi berkualitas," kata Prof Ojat.
Sejak didirikan 38 tahun yang lalu, salah satu mandat yang diberikan oleh pemerintah kepada UT untuk meningkatkan kompetensi atau kualitas masyarakat yang terhalang akses pendidikan karena hambatan pekerjaan dan jarak.
UT didirikan dan didesain sebagai perguruan tinggi yang menerapkan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Indonesia.
"Sehingga tidak mengherankan, jika UT menjadi role model dan terdepan dalam memberikan pembelajaran jarak jauh," kata Prof Ojat.
UT juga telah bertransformasi dengan pesat mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terkini. Mulai dari penerimaan mahasiswa baru, bahan ajar, proses pembelajaran hingga ujian.
UT menjadi kampus incaran atlet dunia, mulai Candra Wijaya hingga Muhammad Albagir
- Universitas Terbuka Menggandeng UI Buka Program Vokasi Baru
- ICoMUS 2024, UT Mendorong Kolaborasi Para Peneliti Multi Disiplin Ilmu
- ISST 2024, Perguruan Tinggi Jadi Garda Terdepan Agar Negara Bisa Maju
- Edwin Manansang Bicara Transformasi Digital di ISBEST 2024 UT
- Dies Natalis ke-40, UT Raih 3 Rekor MURI, Hadirkan Ijazah Digital
- Mahasiswa dari 7 Negara Belajar di Universitas Terbuka Lewat Program BINAR 2024