Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara

Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara
Gambar rancangan Ibu kota Nusantara. (Foto: Website IKN)

Basuki Hadimuljono mengatakan Prabowo memasang target IKN ditetapkan sebagai ibu kota politik pada 2028.

Angka berkurang tapi telah melebihi alokasi anggaran

Anggaran IKN untuk lima tahun ke depan dari APBN yang diputuskan bulan ini sebesar Rp48,8 triliun, jauh lebih sedikit dari realisasi anggaran APBN 2022-2024 untuk IKN, sebesar Rp89 triliun.

Angka Rp48,8 triliun ini juga lebih rendah dari nominal yang pernah disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam Qatar Economic Forum pada Mei tahun lalu.

"Ya, benar, 35 miliar dolar AS. Tapi perhitungannya untuk 25 sampai 30 tahun, selesai. Jadi kebutuhannya sekitar 30 miliar dolar AS selama 30 tahun … Saya kira, APBN Indonesia mampu menanggungnya," kata Prabowo saat itu.

Dengan asumsi IKN dikerjakan selama 30 tahun, maka mengutip pernyataan Prabowo tadi, alokasi anggaran IKN adalah sekitar $1 miliar atau Rp16 triliun per tahun, atau Rp80 triliun untuk lima tahun.

Ini berarti anggaran Rp48,8 triliun yang ditetapkan hanya sekitar 61 persen dari angka yang pernah terlontar dari Presiden Prabowo Subianto, dan hanya kira-kira setengah (54,8 persen) dari anggaran yang dihabiskan pemerintahan Jokowi selama tiga tahun (2022-2024).

Meski berkurang, anggaran IKN dari APBN telah melebihi alokasi.

Pada 29 Juni 2021 lalu, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro mengatakan proyek pembangunan IKN membutuhkan anggaran Rp466 triliun, tetapi skema pembiayaannya tidak hanya bersumber dari APBN.

Sempat tak jelas, nasib Ibu Kota Nusantara akhirnya menemui titik terang setelah pemerintahan Prabowo Subianto mengumumkan anggaran yang dialokasikan untuk lima tahun ke depan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News