Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara
"Wah, kita kan sudah keluarin banyak uang, padahal sebentar lagi bisa selesai ... diteruskan, tanggung, tanggung, tanggung, akhirnya [pengeluarannya] jebol," jelas Sulfikar.
Ia kemudian mengusulkan apa yang bisa dilakukan pemerintah terkait pembangunan IKN.
"Tidak harus juga dimangkrakkan, tapi dimanfaatkan. Jadi apa yang sudah dibangun di sana dipakai saja."
"Mungkin ada satu-dua kementerian yang dipindahkan ke sana, misalnya Kementerian Kehutanan dan semua ASN-nya pindah, jadi [yang sudah dibangun] tetap terpakai, tapi enggak perlu memindahkan ibu kota."
"Intinya enggak perlu mengeluarkan duit lagi ... kalau istananya enggak terpakai, ya sudah, kita jadiin museum saja," tutup Sulfikar.
Sementara itu Menko Agus Yudhoyono juga mengakui proses pembangunan IKN di Kalimantan Timur memang melambat karena keterbatasan anggaran serta prioritas nasional lainnya.
"Tentu sekali lagi [pemerintah] dihadapkan pada keterbatasan anggaran karena prioritasnya juga bukan hanya IKN tapi juga banyak hal lain," kata AHY usai memberikan Keynote Speech di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (24/01) pekan lalu.
Sempat tak jelas, nasib Ibu Kota Nusantara akhirnya menemui titik terang setelah pemerintahan Prabowo Subianto mengumumkan anggaran yang dialokasikan untuk lima tahun ke depan
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Mau Mendeportasi Mahasiswa yang Ikut Unjuk Rasa Pro-Palestina
- Dunia Hari Ini: Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Internasional Gimhae
- Dunia Hari Ini: Delapan Sandera Dalam Daftar Pembebasan Hamas Telah Tewas
- Kenapa 26 Januari Jadi Tanggal Kontroversial di Australia?
- Dunia Hari Ini: COVID Kemungkinan Besar Berasal dari Laboratorium
- Warga Indonesia yang Rumahnya Terbakar Menerima Pertolongan Komunitas Australia