Utak-atik Makan Bergizi Gratis ala Prabowo-Gibran

Janji pemilu yang paling populer
Program makan siang dan susu gratis mungkin menjadi janji yang paling diingat dari janji-janji semua calon presiden di Pilpres 2024.
Survei Litbang Kompas pada Maret lalu mencatat 48,6 persen responden menyebut makan siang gratis menjadi program ekonomi capres yang paling diingat, meskipun hanya 12,3 persen responden yang menganggap program tersebut perlu diprioritaskan.
Setelah terpilih sebagai presiden, Prabowo Subianto dilaporkan konsisten untuk bisa merealisasikan program makan siang dan susu gratis.
Salah satu bukti keseriusannya adalah dengan mendatangi sebuah sekolah di Beijing yang telah menerapkan program makan siang gratis sejak 2011, di tengah-tengah lawatannya ke Tiongkok untuk memenuhi undangan Presiden Xi Jinping pada awal April lalu.
Keseriusan lainnya juga bisa dilihat dari dilantiknya Wakil Menteri Keuangan yang baru, Thomas Djiwandono, dan Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono.
Head of Research Group Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara menilai penunjukan Wamenkeu dan Wamentan sebagai cara mengamankan anggaran dan teknis program makan gratis ini.
Thomas Djiwandono adalah keponakan Prabowo, yang juga menjabat sebagai Bendahara Partai Gerindra. Sementara Sudaryono adalah ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah.
Jadi, Rp15.000 atau Rp7.500?
Perdebatan dan kesimpangsiuran mengenai harga satuan yang dialokasikan untuk program makan gratis menjadi kontroversi setelah ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, dalam acara Market Outlook 2024, mengaku diajak tim sinkronisasi Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mendiskusikan program makan bergizi gratis untuk anak-anak.
Gibran mengatakan uji coba makan gratis akan terus berjalan hingga bulan Oktober mendatang
- Papua dan Ujian Prabowo - Gibran
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Evaluasi Semester I Pemerintahan Prabowo – Gibran, Panca Pratama: Publik Merasa Puas