Utak-atik Makan Bergizi Gratis ala Prabowo-Gibran
Heriyanto mengatakan salah satu isi pembicaraannya adalah niat Prabowo untuk menggunakan anggaran makan gratis sebesar Rp71 secara maksimal, dengan menjangkau sebanyak mungkin anak-anak.
Dari situ, Heriyanto melihat ada keinginan dari pihak Prabowo untuk bisa menjalankan program tanpa perlu menambahkan atau mengurangi anggaran.
"Yang menarik buat saya, bapak ibu sekalian adalah, setelah dikomunikasikan angka itu 71 triliun, kemudian tugasnya Pak Presiden terpilih ke tim ekonomi ini adalah untuk memikirkan, apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin, lebih hemat dari Rp 15.000," ungkap Heriyanto.
"Mungkin ke Rp 9.000, ke Rp 7.500 kira-kira begitu. Dan kita bisa pahami kalau sebagai politisi, tentunya beliau mau program-nya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat," sambungnya.
Hal ini tidak dibenarkan atau dibantah oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang menyebut, besaran anggaran makan siang gratis untuk tiap anak akan berbeda-beda di tiap daerah.
"Tentu di setiap daerah akan berbeda. Tapi teknis akan dibahas ke depan," kata Airlangga kepada wartawan di Jakarta (18/07).
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menilai anggaran Rp 7.500 per porsi untuk makanan bergizi gratis sangat besar untuk daerah tertentu.
"Saya kira untuk daerah tertentu, Rp7.500 sudah sangat besar itu," kata Muhadjir Effendy kepada wartawan di Jakarta (19/07).
Gibran mengatakan uji coba makan gratis akan terus berjalan hingga bulan Oktober mendatang
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Haris RN Berharap Jenderal Listyo Terus Berlanjut Jadi Kapolri Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas
- Di Balik Gelombang Pembangunan Masif di Bali