Utamakan Cuan, China Dukung Ambisi Rusia Menjajah Ukraina

jpnn.com, BEIJING - Pemerintah China menutup mata terhadap upaya penjajahan yang tengah dilakukan Rusia di Ukraina. Beijing memutuskan untuk terus berhubungan dagang dengan sekutu lamanya itu, memberikan sedikit napas yang sangat dibutuhkan ekonomi Rusia di tengah gelombang sanksi dari Amerika Serikat dan beberapa negara lain.
"China dan Rusia akan tetap melanjutkan kerja sama perdagangan secara normal dengan semangat saling menghormati dan saling menguntungkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Senin.
AS bersama Kanada dan beberapa negara Eropa menghapus Rusia dari SWIFT pada Sabtu (26/2).
China menganggap sanksi terhadap sekutunya tersebut ilegal sehingga layak ditentang.
"China menentang sanksi untuk mengatasi masalah, apalagi sanksi unilateral tersebut tidak sesuai dengan hukum internasional," ujar Wang.
Menurut dia, sanksi bukan menyelesaikan masalah, justru menciptakan masalah baru.
Ia mengingatkan AS agar tidak merusak kepentingan China dan pihak lain dalam mengatasi krisis Ukraina.
"Kami juga meminta agar pihak AS tidak mengganggu kepentingan China dan pihak lain ketika menangani masalah Ukraina dalam kaitannya dengan Rusia," ujarnya. (ant/dil/jpnn)
China dan Rusia akan tetap melanjutkan kerja sama dengan dilandasi semangat saling menghormati dan saling menguntungkan
Redaktur & Reporter : Adil
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Vietnam Mitra Strategis Indonesia di ASEAN, Waka MPR: Kerja Sama Harus Ditingkatkan
- Genjot Produksi Migas, Pertamina dan Pindad Jalin Kerja Sama di Bidang Manufaktur
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Telkom Memperkuat Digitalisasi RS Dadi Keluarga Ciamis Lewat Layanan NeuCentrIX
- CDN Net Manfaatkan Layanan Data Center NeuCentrIX Telkom di Cirebon, Ini Harapannya