Utang Bakrie Gagal Bayar

Senilai Rp 144 M, Terkait Gadai Saham

Utang Bakrie Gagal Bayar
Direksi PT Bakrie & Brothers kiri kekanan : Yuanita Rohali (Direktur), Direktur Utama Nalinkant Rathod dan Sri Dharmayanti (Direktur & CS) saat memberikan keterangan berkaitan dengan Publik Expose Insidentil PT Bakrie & Brothers, Senin (17/11) di Wisma Bakrie Jakarta. Foto : M Ali/JAWA POS
Saham BUMI memang fenomenal. Merujuk majalah Forbes Asia, berkat saham perusahaan tambang batu bara terbesar di tanah air itu, kekayaan Aburizal Bakrie melonjak dari USD 1,2 miliar pada 2006 menjadi USD 5,4 miliar pada 2007. Saham BUMI melejit 600 persen dari Rp 900-an pada awal 2007 menjadi Rp 6.000-an akhir 2007. Bahkan, pertengahan 2008 saham BUMI sempat bertengger di Rp 8.500 per lembar. Hal itu membuat Forbes Asia menempatkan Aburizal sebagai orang terkaya di tanah air.

Namun, akibat terlalu ekspansif, keluarga Bakrie terbelit utang triliunan rupiah. Melalui induk usahanya BNBR, Bakrie ingin memperbesar porsi kepemilikan di lima anak perusahaan lewat utang. Yakni, di BUMI, UNSP, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).

Selain menjual saham BUMI, lewat ENRG, Bakrie menjajaki penjualan 50 persen sahamnya di Blok Kangean. Perseroan menargetkan dana hingga USD 550 juta dari penjualan seluruh aset blok minyak dan gas Kangean PSC, di Madura, Jawa Timur. (eri/git/oki)

JAKARTA – Nasib kelompok usaha Bakrie menggelinding bagai roda. Bila tahun lalu berjaya, saat ini banyak asetnya yang sirna. Bahkan, kini kerajaan


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News