Utang Batavia Air Rp 2,5 Triliun
Sabtu, 23 Maret 2013 – 07:55 WIB
JAKARTA - Penelusuran tentang aset dan utang PT Metro Batavia (operator maskapai Batavia Air) yang berhenti beroperasi akhir Januari lalu masih berlanjut. Hingga saat ini, Tim Kurator telah mencatat total tagihan yang diajukan kreditur kepada maskapai penerbangan milik keluarga Tansari itu mencapai Rp 2,5 triliun.
"Utang tersebut yang diajukan pihak kreditur ke kami (kurator) selama proses pendaftaran dan belum kami verifikasi kebenarannya," ujar Anggota Tim Kurator Batavia Air, Andra Reinhard di Gedung City Walk Sudirman, Jumat (22/3). Total utang sebesar Rp 2,5 triliun tersebut berasal dari berbagai macam pihak namun dapat digolongkan menjadi empat kreditur.
Yang pertama, kreditur konkuren mengajukan Rp 1,47 triliun, kreditur istimewa sebesar Rp 519,68 miliar, kreditur separatis Rp 466 miliar, dan kreditur konkuren khusus agen dan tiket Rp 84,56 miliar,"Kreditur konkuren itu seperti para pemegang tiket, agen travel, dan vendor, sedangkan kreditur separatis adalah pihak bank. Sementara kreditur preferen adalah karyawan dan tagihan pajak," terangnya.
Hakim Pengawas Nawawi Pomolango mengatakan tim kurator masih akan menyelesaikan proses verifikasi. Sebab berdasar pengakuan pihak Batavia Air di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, utang mereka hanya Rp 900 miliar,"Data-data yang dibacakannya merupakan akumulasi data yang diajukan kreditur selama proses pendaftaran tagihan," katanya.