Utang Batavia Air Rp 2,5 Triliun
Sabtu, 23 Maret 2013 – 07:55 WIB
Selain meminta Tim Kurator bekerja teliti dalam verifikasi data yng diajukan kreditur, ia juga meminta debitur (Batavia Air-red) agar terbuka dalam melaporkan seluruh aset yang dimilikinya. Pihaknya meminta semua kewajiban kepada kreditur bisa diselesaikan,"Peran aktif kreditur untuk memberitahukan tentang aset debitur yang belum terinventaris kurator juga diperlukan," sebutnya
Kuasa Hukum Pekerja eks-Batavia Air, Odie Hudiyanto menduga kuat tiga hari sebelum Batavia Air diputus pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 30 Januari 2013, ternyata pemilik telah menjual asetnya,"Kita menemukan bukti aset berupa kantor pusat Batavia (di jalan Juanda) telah dijual Rp 40 miliar. Padahal aset tersebut seharusnya dapat untuk menanggung gaji karyawan," tambahnya
Dengan demikian pihaknya menduga telah terjadi tindak pidana dari transaksi penjualan gedung tersebut. Terkait nasib eks-karyawan, dia mengaku mewakili 326 orang pekerja tetap dan 220 pekerja kontrak, mulai dari pegawai kebersihan (cleaning service), pegawai keamanan (sekuriti) hingga potter,"Karyawan berharap mendapat jaminan kepastian pembayaran dan hak-hak karyawan diberikan," jelasnya. (wir)
JAKARTA - Penelusuran tentang aset dan utang PT Metro Batavia (operator maskapai Batavia Air) yang berhenti beroperasi akhir Januari lalu masih berlanjut.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi