Utang BPJS Kesehatan Menumpuk Bikin RSUD Krisis Obat
jpnn.com, PROBOLINGGO - RSUD dr Mohamad Saleh, di Kota Probolinggo, Jatim masih mengalami krisis obat hingga saat ini.
Persediaan obat sejatinya harus disediakan untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap.
Dampak krisis obat ini, pasien rawat jalan dan rawat inap diselimuti keresahan.
"Berbagai macam obat sampai saat ini masih dalam kondisi kosong," ujar Susilowati, Kabag Keuangan RSUD dr. Mohamad Saleh.
Kelangkaan obat sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
Bahkan sejumlah jenis obat tertentu sudah tidak ada, hingga pasien harus mencari obat di luar apotek rumah sakit.
Sampai sejauh ini, belum ada tanda-tanda pihak rumah sakit milik pemerintah tersebut akan menyelesaikan masalah terkait kelangkaan obat ini.
Diakuinya, hal itu terjadi karena utang dari berbagai pihak yang belum dibayarkan pada RSUD.
"Ada tanggungan pasien umum sebesar Rp 600 juta, PT Kertas Leces sebesar Rp 500 juta, PT Kereta Api Indonesia sebesar Rp 55 juta dan BPJS Kesehatan sebesar Rp 21 miliar selama 3 bulan," kata Susilowati. (pul/jpnn)
BPJS Kesehatan berutang sebanyak Rp 21 miliar pada RSUD dr Mohammad Saleh selama tiga bulan.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Konon Sudah Ada Respons dari Pak Jokowi untuk Rekomendasi KPK soal Defisit BPJS Kesehatan
- 291 Rumah Sakit Mengajukan Klaim Covid-19 pada BPJS Kesehatan
- Iuran BPJS Kesehatan Batal Naik, Begini Tarif yang Diatur Pemerintah
- Hergun Tawarkan 4 Solusi Menutup Defisit BPJS Kesehatan
- Ingat, BPJS Kesehatan Itu Jaminan Sosial, Bukan Dagang!
- Kenaikan Iuran BPJS Dibatalkan, Rumah Sakit Diminta Lebih Transparan