Utang BUMN Meroket, Fadli Zon Singgung Jokowi Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyoroti tambahan utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mencapai Rp 1.300 triliun dalam empat tahun terakhir ini. Politikus Gerindra itu menduga lonjakan utang BUMN karena Presiden Joko Widodo memaksakan pembangunan infrastruktur di saat krisis.
Fadli mengatakan, sejak awal pemerintah sudah diingatkan bahwa memaksakan pembangunan infrastruktur di saat negara mengalami krisis keuangan jelas sangat berbahaya. Namun, kata Fadli, presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu berdalih bahwa pembangunan infrastruktur tak akan membebani APBN.
“Kini kita bisa sama-sama melihat bahwa dalih tersebut tidaklah benar. Pada kenyataannya pembangunan tadi telah dibiayai oleh utang BUMN yang risikonya pasti kembali lagi ke APBN,” ujar Fadli melalui pesan singkat, Rabu (6/6).
Peraih gelar master dari London School of Economics and Political Science (LSE) itu membeberkan, saat ini total utang BUMN mencapai Rp 4.825 trliun, atau naik Rp 1.337 triliun dibandingkan catatan 2014 sebesar Rp 3.488 triliun. Menurutnya, lonjakan utang sektor publik terjadi sejak tahun 2014 memang didominasi BUMN.
Dalam catatan Fadli, ada hal yang membahayakan dalam utang BUMN yang menggunung selama hampir empat tahun ini. Pertama, sebagian besar utang BUMN berjangka pendek.
“Ini kan berbahaya, sebab situasi perekonomian baik global maupun domestik sedang mengalami kontraksi,” tegasnya.
Kedua, sekitar 60 persen utang tersebut berbentuk valuta asing yang rentan terhadap fluktuasi nilai tukar Rupiah. “Jika nilai tukar rupiah melemah, BUMN tentu akan semakin berdarah-darah,” ulasnya.
Fadli mengakui aset BUMN memang naik menjadi Rp 7.212 triliun pada akhir 2017. Namun, total utang BUMN mencapai Rp 4.825 triliun.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menduga lonjakan utang BUMN karena Presiden Joko Widodo memaksakan pembangunan infrastruktur di saat negara krisis dana..
- Menbud Fadli Zon Dorong Kolaborasi Agar Budaya Indonesia Mendunia
- Puluhan Perusahaan Raih BUMN Branding & Marketing Awards 2024
- Begini Penjelasan Ahli Hukum Bisnis soal Kerja Sama PT Timah dengan Swasta
- Taspen Pastikan Kelancaran Penyaluran Dana Pensiun kepada 3,1 Juta Peserta
- BNI Usul Pembentukan Panitia Kreditor Seusai Sritex Pailit
- BAZNAS Tingkatkan Sinergi dengan Mitra untuk Penguatan Layanan Zakat