Utang Garuda Masih Rp 7 Triliun
Jumat, 24 April 2009 – 11:14 WIB

Foto: Jetphotos.net
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar menambahkan, di tengah situasi krisis ekonomi global, Garuda berhasil meraup keuntungan bersih sebesar Rp 669 miliar pada 2008. "Kita juga berhasil meningkatkan pendapatan usaha (revenue) secara signifikan, pada 2007. Revenue kita Rp 14,2 triliun, pada 2008 revenue meningkat hingga 37 persen menjadi Rp 19,4 triliun," timpalnya..
Baca Juga:
Hal itu menurut Emir, dilakukan melalui berbagai program dalam aspek komersial, operasional, keuangan, peningkatan produktifitas karyawan, serta program efisiensi yang dilaksanakan pada 2008. Program itu berhasil meningkatkan jumlah penumpang yang diangkut dari tahun sebelumnya sebanyak 9,2 juta penumpang menjadi 10,1 juta penumpang. "Jumlah penumpang yang kita angkut meningkat sembilan persen," lanjutnya.
Garuda juga berhasil meningkatkan kapasitas produksi (availability seat kilometer/ASK) dari 18,1 juta seat kilometer pada 2007 menjadi 20,1 juta seat kilometer pada 2008, atau mengalami peningkatan sebanyak 11 persen. Demi menjaga kinerja perseroan, Garuda menutup rute yang dianggap kurang menguntungkan dan mengalihkan armadanya ke rute yang lebih menguntungkan. "Kita baru saja tutup rute ke Darwin Australia," jelasnya. (wir/bas)
JAKARTA - Garuda Indonesia masih harus membenahi kondisi keuangannya. Sebab, meski hingga akhir 2008 pendapatan maskapai nasional tersebut mencapai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang