Utang Indonesia Terus Menggunung
Tahun Ini Tambah Rp 390 Triliun
Rabu, 05 Juni 2013 – 07:52 WIB
JAKARTA - Merosotnya penerimaan negara dan membengkaknya belanja membuat defisit APBN membengkak. Pemerintah pun harus menutupnya dengan utang.
Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan, tahun ini pemerintah membutuhkan pinjaman untuk pembiayaan RAPBN Perubahan 2013 sebesar Rp 390 triliun. "Defisit kita memang tinggi," ujarnya kemarin (4/5).
Baca Juga:
Menurut Mahendra, meski rencana kenaikan harga BBM direalisasikan, kebutuhan subsidi BBM masih naik dari Rp 193,8 triliun menjadi Rp 209,9 triliun. Dengan begitu, total subsidi energi yakni BBM dan listrik menjadi Rp 358,2 triliun. "Jadi kalau harga BBM tidak naik, beban subsidinya tambah besar," katanya.
Dari segi kemampuan fiskal, lanjut dia, Indonesia masih dapat membayar utang secara berkelanjutan. Namun, besarnya beban subsidi membuat utang harus dialokasikan untuk sektor yang tidak produktif, yakni subsidi. "Utang boleh saja, tapi alokasinya harus untuk kegiatan produktif seperti pembiayaan proyek infrastruktur," ucapnya.
JAKARTA - Merosotnya penerimaan negara dan membengkaknya belanja membuat defisit APBN membengkak. Pemerintah pun harus menutupnya dengan utang. Wakil
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini 24 Desember 2024 Turun, Jadi Sebegini Per Gram
- Kinerja APBN 2024 On Track, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 257,8 Triliun hingga November
- BI Catat Uang Beredar Mencapai Rp 9.175,8 Triliun per November 2024
- Pengumuman, Semua Produk Makanan yang Dijual Wajib Punya Label SNI
- Anggota Dewan ini Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Begini
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal