Utang Itu Biasa, Pak Jokowi Tak Perlu Diajari Berenang
"Walau dilihat dari kaca mata saat ini utang warisan Orde Baru sangat kecil, tapi utang sekecil itu sudah cukup merontokan perekonomian nasional pada 1998," tutur dia.
Sementara di era Jokowi, meski utang pemerintah sudah mencapai Rp4.849 triliun, rasio dengan PDB-nya kecil. Hanya, 27 persen.
Rasio itu, tambah Rizal, sangat jauh dari batas maksimal yang ditetapkan undang-undang. "Batas aman rasio utang atas PDB sesuai Undang-Undang adalah sebesar 60% dari PDB," terangya.
Selain kemampuan menopang beban, pemanfaatan utang juga penting. Selama risiko rendah dan tujuannya untuk hal produktif, maka utang adalah pilihan yang paling efisien.
Pada era Jokowi, utang digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur serta program-program produktif lainnya. Mulai dari jalan, bendungan, pelabuhan, bandara, hingga pembangkit listrik. Semuanya bermanfaat bagi masyarakat dan perekonomian nasional.
Rizal meyakini Jokowi dan pembantu-pembantunya di bidang ekonomi paham betul bagaimana mengelola keuangan negara untuk kesejahteraan rakyat. Karena itu, dia meminta masyarakat membuka mata dan pikiran dalam menyikapi isu ini.
"Seorang pengusaha meubel sukses sekelas Presiden Jokowi, pasti tahu apa itu berhutang, untuk apa utang itu, dan bagaimana kemampuan membayarnya. Istilah kata, jangan ajari ikan berenang lah. Percuma. Mosok Anda lebih percaya penyanyi bicara soal utang daripada Menteri Keuangan sekelas Sri Mulyani," pungkas dia. (dil/jpnn)
Jubir PSI Bidang Ekonomi dan Bisnis Rizal Calvary Marimbo bicara mengenai isu utang negara yang kerap dipakai untuk menyerang Presiden Jokowi
Redaktur & Reporter : Adil
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya