Utang Luar Negeri Indonesia April 2023 Turun menjadi USD 403,1 Miliar
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.
Sementara itu, posisi ULN swasta pada akhir April 2023 tercatat sebesar USD 199,6 miliar, turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya USD 199,9 miliar.
Secara tahunan, ULN swasta kembali mengalami kontraksi 4,5 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya 2,8 persen (yoy).
Pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan dan lembaga keuangan masing-masing mengalami kontraksi 4,7 persen (yoy) dan 3,9 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan lalu yang masing-masing tercatat 2,8 persen (yoy) dan 3 persen (yoy).
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, industri pengolahan, pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78 persen dari total ULN swasta.
ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,5 persen terhadap total ULN swasta.
Dengan perkembangan tersebut, Erwin mengatakan struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Kondisi tersebut ditunjukkan oleh dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,6 persen dari total ULN.
Bank Indonesia menyebut utang luar negeri Indonesia pada April 2023 turun menjadi USD 403,1 miliar.
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Bond Holders Mengajukan Hak Tagihnya pada Kepailitan Sritex
- Aliran CSR BI Mengalir ke Yayasan, KPK Sebut Nilainya Cukup Besar
- KPK Amankan Barang Bukti Setelah Geledah Ruangan Gubernur BI, Apa Itu?
- Malam-malam, KPK Menggeledah Kantor BI, Ada Kasus Korupsi Apa?
- OJK Catat Piutang Pinjol Naik Terus