Utang Menumpuk, Stres Berat, Kini Omzet Rp 200 Juta

Utang Menumpuk, Stres Berat, Kini Omzet Rp 200 Juta
Adang Muhidin, pembuat alat musik modern berbahan dasar bambu saat ditemui di Studio dan workshopnya di Cimahi Bandung, Selasa (4/4/2017). FOTO: JUNEKA/JAWA POS

Di dua ruangan berukuran sekitar 5 x 5 meter itulah semua alat musik dari bambu diproduksi. Mulai proses laminasi, pembentukan, hingga finishing touch.

Adang mulai menekuni bambu setelah terinspirasi saat menonton konser musik Addie M.S. di televisi pada 2010.

Ternyata, mata dan pikirannya tertuju pada alat-alat musik yang digunakan dalam konser itu yang punya satu kesamaan.

Yakni, berlubang. Ya, dia menganggap lubang di alat musik tersebut sebagai hal yang unik.

’’Lubang juga ada pada bambu,’’ ungkap Adang.

Kebetulan, saat itu dia ikut komunitas Angklung Web Institute Bandung.

Mulai malam itu dia mulai berpikir bagaimana caranya membuat alat musik dari bambu. Ide tersebut akhirnya terwujud pada 2011.

Sebuah biola dari bambu berhasil dibuat dengan bentuk yang masih agak aneh. Lebih mirip kentongan yang diberi senar.

Bambu bisa menjadi barang bernilai ekonomi tinggi. Bahkan, di tangan Adang Muhidin, bambu dikreasi menjadi alat musik modern.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News