Utang Merpati Rp6 Triliun, Terus Bertambah
Senin, 15 Juli 2013 – 15:10 WIB
"Ya kira-kira segitu, utangnya sudah Rp 6 triliun, ke pemerintah sekitar Rp 3 triliun, ke swasta Rp 3 triliun, sisanya ya pajak dan segala macam. Kalau tidak dibayar ya nambah terus. Kami menanggung beban sekitar Rp 1 miliar per hari," terangnya.
Baca Juga:
Rudy merinci, total kewajiban yang harus dibayar terdiri dari beberapa kreditur, seperti utang ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Pertamina, PT Bank Mandiri, PT Garuda Indonesia, dan PT Angkasa Pura I dan II.
"Paling besar utang ke PT PPA (Perusahaan Pengelola Aset) dan pajak. Contohnya, utang untuk simulator pesawat CN-235 tadinya cuma Rp 17 miliar, sekarang jadi Rp 500 miliar padahal tidak pernah dipakai dan utang beranak terus," tegasnya.
Sementara utang terberat dari pesawat MA-60, yang mencapai Rp 2,3 triliun, karena pesawat itu boros bahan bakar, sehingga biaya operasional menjadi sangat mahal. (chi/jpnn)
JAKARTA - Langkah Direktur Utama Merpati, Rudy Setyopurnomo untuk mencicil utang Merpati nampaknya sia-sia belaka. Pasalnya utang Merpati kini terus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi