Utang Negara Membengkak, Prof Zainuddin: Anggaran Pendidikan Kena Pangkas Rp 8 Triliun
Prof Zainuddin juga mengatakan pesimisme terhadap penyediaan anggaran pendidikan oleh pemerintah juga dialami sejumlah daerah.
Hal itu tampak dari minimnya pemda yang mengusulkan pengangkatan guru honorer menjadi PPPK 2021, meski pemerintah membuka satu juta lowongan dengan janji gaji diambilkan dari APBN.
Sebelumnya, Direktur Dana Transfer Umum Adrianto menjelaskan kepada Komisi X pada Rabu (23/6) bahwa Kementerian Keuangan telah menggelontorkan DAU ke semua pemda total sebesar Rp 19 triliun. Dana itu tidak boleh digunakan selain untuk gaji PPPK.
Faktanya, kata Zainuddin, pemerintah daerah tetap enggan memanfaatkan tawaran pemerintah pusat. Bahkan, sampai hari ini yang mendaftar PPPK hanya tercatat 525 ribu guru honorer dari satu juta formasi yang dijanjikan untuk diangkat 2021.
Baca Juga: Detik-detik Perampok Bersenjata Api Menggasak Uang Ratusan Juta dan Emas, Suparno Terluka
"Rata-rata pemda tidak yakin pemerintah akan menyediakan gaji ASN PPPK, sehingga banyak yang usul seadanya, bahkan ada pemda yang tidak bersedia mengusulkan guru honorernya," ungkap Prof Zainuddin.
Agar tidak terjadi generation loss, katanya, pemerintah harus menjamin ketersediaan anggaran pendidikan yang cukup di APBN mendatang.
"Kendalikan rasio utang luar negeri agar tidak muncul kekhawatiran APBN kita lumpuh karena harus menanggung beban berat bayar utang," pungkas Prof Zainuddin Maliki. (fat/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Anggota Komisi X DPR Prof Zainuddin Maliki mewanti-wanti pemerintah agar mengendalikan rasio utang luar negeri.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?