Utang Pemerintah di Era Jokowi Membesar, Ini Pembelaan Maruarar
Lebih lanjut Ara menceritakan pengalamannya saat mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja Lintas Nusantara beberapa waktu lalu. Dalam kegiatan itu, Presiden Jokowi secara maraton mengunjungi Aceh, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara dan berakhir di Papua.
Saat itulah Maruarar menyaksikan langsung pesatnya pembangunan infrastruktur Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi. Pembangunan infrastruktur pun tidak hanya difokuskan di daerah-daerah yang berpenduduk padat, tetapi juga di wilayah pedalaman dan kawasan perbatasan.
"Di Sumatera Utara misalnya, jalan tol itu progresnya luar biasa. Pelabuhan-pelabuhan, bandara. Di Wamena bagaimana kita melihat pembangunan perbatasan kita dengan Papuan Nugini," tuturnya.
Maruarar menegaskan, Presiden Jokowi sebenarnya bisa saja memilih membangun di kawasan padat penduduk untuk mendapat berkah elektoral demi Pemilu 2019. Namun, kata Ara, mantan gubernur DKI itu justru memilih mendorong pembangunan infrastruktur di kawasan-kawasan minim penduduk.
"Kalau misalnya Presiden Jokowi hanya berpikir pragmatis saja dan tidak berpikir menjaga keindonesiaan, dia akan membangun daerah-daerah yang padat saja misalnya Jawa dan Sumatra yang jumlah penduduknya padat," tutur Ara dalam diskusi yang juga menampilkan pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy dan Ketua Banggar DPR Aziz Syamsuddin sebagai pembicara itu.(ysa/rmol/jpg)
Jumlah utang pemerintah akhir-akhir ini jadi sorotan. Sebab, angkanya mencapai Rp 3.672,33 triliun.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka
- Tim Pram-Doel Kecam Pernyataan Bernuansa SARA Menteri Maruarar Sirait