Utang Pemerintah Masih Aman, Misbakhun Minta Publik Tenang
jpnn.com, PASURUAN - Anggota Komisi XI DPR Mukhammad Misbakhun berupaya mengikis kekhawatiran publik tentang lonjakan utang pemerintah yang hingga Februari lalu sudah melebihi Rp 4.000 triliun. Legislator Golkar yang dikenal getol membela kebijakan Presiden Joko Widodo itu mengajak publik menjauhi kekhawatiran soal lonjakan jumlah utang pemerintah.
Misbakhun mengatakan, langkah pemerintah berutang sudah melalui persetujuan DPR. Menurutnya, DPR mengizinkan pemerintah berutang karena tujuannya untuk membiayai sektor produktif.
“Sebetulnya posisi utang pemerintah masih dalam kondisi aman karena penggunaannya di bawah persetujuan DPR. Untuk itu masyarakat tidak perlu khawatir karena utang pemerintah digunakan untuk kegiatan produktif, di antaranya pembangunan infrastruktur,” ujar Misbakhun saat menghadiri peresmian Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) dan penyerahan bantuan peralatan pertanian di Kota Pasuruan, Selasa (20/3).
Anggota DPR M Misbakhun (berkemeja putih) bersama Wali Kota Pasuruan Setiyono (batik hijau) saat meninjau rumah susun sederhana sewa yang dibangun Kementerian PUPR di Kelurahan Tembokrejo, Kecamatan Purworejo, Pasuruan, Selasa (20/3).
Politikus yang duduk di Komisi Keuangan dan Perbankan DPR itu menambahkan, jumlah utang pemerintah masih dalam level normal. Yang juga perlu diketahui publik, sambung Misbakhun, Indonesia dikenal memiliki kemampuan yang baik dalam membayar utang.
Karena itu Misbakhun meyakini penambahan utang yang masih dalam batas aman tak akan mengganggu kinerja pemerintah. “Justru karena utang digunakan untuk sektor sektor produktif maka dalam jangka panjang akan menyejahterakan masyarakat,” tuturnya di acara yang dihadiri juga oleh anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Rizal Jalil dan Direktur Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Kuswardono itu.
Misbakhun mengatakan, langkah pemerintah berutang sudah melalui persetujuan DPR. Menurutnya, DPR mengizinkan pemerintah berutang karena untuk hal produktif.
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- DPR Minta Kejaksaan Profesional di Sidang Praperadilan Tom Lembong
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Siang Ini, DPR Pilih Lima Capim dan Cadewas KPK Pakai Mekanisme Voting
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah