Utang Pemerintah Tahun Depan Tembus Rp 4.300 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, utang pemerintah pada 2018 memang akan meningkat.
Selain agresivitas membangun infrastruktur, ada kenaikan belanja untuk bantuan sosial.
Kenaikan utang tersebut akan berdampak pada beban pembayaran bunga utang pada tahun depan.
’’Pembayaran bunga utang tahun depan meningkat cukup signifikan dari Rp 218 triliun pada 2017 menjadi Rp 247 triliun dalam APBN 2018 atau naik Rp 29 triliun. Selain itu, pada 2018 utang jatuh tempo yang harus dibayar tercatat sebesar Rp 369 triliun,” kata Bhima, Minggu (24/12).
Bhima melanjutkan, tanggungan pemerintah untuk membayar utang Rp 616 triliun tersebut setara dengan 32 persen dari total pendapatan negara.
Akibat naiknya pembayaran bunga dan pokok utang jatuh tempo, ruang untuk melakukan stimulus fiskal jadi terbatas. Defisit anggaran terancam membengkak. ’
’Kalau dihitung, total utang pemerintah tahun depan diproyeksi bisa menyentuh angka Rp 4.300 triliun,” ujar Bhima.
Angka itu telah menembus ambang aman menurut pemerintah sebesar 30 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, utang pemerintah pada 2018 memang akan meningkat.
- Eksaminasi Putusan PTUN, IKADIN Soroti Peran Kekuasan Kehakiman
- Rencana Prabowo Optimalkan Pajak di Program Makan Gratis Mengancam Pembangunan IKN
- Anies Beberkan Strateginya Mengelola Utang Pemerintah yang Kian Membengkak
- Libur Panjang Cuti Bersama Iduladha Bagus bagi Perekonomian, Begini Kata Pengamat
- Menkeu Sri Mulyani Bicara soal Utang Indonesia, Coba Simak Baik-Baik
- Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5 Persen, Pakar Ini Beri Peringatan kepada Pemerintah