Utang Swasta Menggunung
Kamis, 13 September 2012 – 10:09 WIB
Jika dilihat trennya, nilai utang luar negeri pemerintah dan BI terlihat naik turun berfluktuasi. Namun, nilai utang luar negeri swasta, baik secara tahunan maupun secara bulanan sepanjang 2012 ini selalu menunjukkan tren naik. Misalnya, pada Januari 2012 sebesar USD 108,19 miliar, Februari USD 109,06 miliar, Maret USD 110,07 miliar, dan April USD 113,48 miliar.
Baca Juga:
Robert menyebut, jika dirinci, utang luar negeri oleh swasta terdiri dari utang oleh kelompok bank dan nonbank. Pada April 2012, dari total utang USD 113,48 miliar, kelompok bank memberikan andil USD 19,60 miliar, adapun kelompok nonbank mencapai USD 93,87 miliar. "Dari jumlah itu, USD 86,79 miliar diantaranya berasal dari perusahaan yang tidak bergerak di sektor keuangan," katanya.
Direktur Grup Hubungan Masyarakat dan Perencanaan Strategis BI Difi Johansyah mengatakan, meski terus merangkak naik, namun jumlah utang luar negeri pihak swasta masih dalam taraf terkendali. "Meski demikian, swasta harus mewaspadai potensi imbas negatif dari krisis ekonomi global dan melakukan mitigasi risiko," ujarnya.
Salah satu mitigasi risiko yang harus dilakukan diantaranya adalah, jika perusahaan swasta tersebut penghasilannya dalam Rupiah atau tidak berorientasi ekspor, maka seharusnya tidak melakukan pinjaman valuta asing.
JAKARTA - Salah satu pemicu krisis moneter 1998 yang mengoyak perekonomian Indonesia adalah tak terkendalinya utang luar negeri swasta. Kini, tren
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan Bandara, IAS Group Luncurkan GSE Teknologi Terbaru
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta
- Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan
- Bank Mandiri Promosikan Sektor IT ke Investor Hong Kong