Utang Tembus Rp 3.938 Triliun, Pemerintah Anggap Aman
”Besaran utang yang ada sekarang merupakan efek dari kebijakan politik fiskal defisit yang diambil dalam rangka pembangunan nasional,” kata Scenaider.
Dia menuturkan, strategi pembiayaan tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.
Pemerintah akan menerbitkan instrumen surat berharga negara (SBN) dalam mata uang rupiah dan valuta asing (valas).
”Untuk memenuhi kebutuhan belanja program pemerintah dalam APBN 2018, pembiayaan tahun ini dipenuhi lewat penerbitan instrumen SBN yang didominasi penerbitan SBN rupiah dan dilengkapi dengan SBN valas,” jelasnya.
Di tempat terpisah, pengamat ekonomi Indef Bhima Yudhistira menuturkan, tren kenaikan jumlah utang pemerintah akan terus berlanjut.
Itu dipengaruhi kebutuhan pendanaan awal 2018 atau pre-funding dengan penerbitan surat utang baru.
Tahun ini, utang pemerintah diprediksi tembus Rp 4.100 triliun dengan porsi utang terhadap PDB sebesar 31,5 persen. Adapun utang per kapita mencapai Rp 15 juta.
”Jadi, utang sudah membebani perekonomian. Selain itu, naiknya utang dalam tiga tahun terakhir juga kurang produktif. Buktinya, ekonomi justru tumbuh stagnan di angka lima persen,” terang Bhima.
Hingga akhir Desember 2017 lalu, total outstanding utang pemerintah mencapai Rp 3.938,7 triliun.
- Kadin Indonesia Sebut Penghapusan Utang Nelayan, Petani, dan UMKM Berdampak Positif
- Penempatan Sri Mulyani Dinilai Ada Kaitannya dengan Bunga Utang yang Makin Bengkak
- Anak Perusahaan Grup Bakrie Diberi Waktu 7 Hari untuk Negosiasi Pembayaran Utang Rp 7,8 Triliun
- IKADIN: UU Ketinggalan Zaman, Penagihan Utang Berbau Otoriter
- Mengurangi Utang, LPKR Jual Saham Siloam Hospitals 18,57%
- Eksaminasi Putusan PTUN, IKADIN Soroti Peran Kekuasan Kehakiman