UTBK SBMPTN 2021: 4 Hal yang Harus Dilakukan Peserta di Lokasi Ujian

jpnn.com, JAKARTA - Pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (UTBK SBMPTN) 2021 gelombang pertama dimulai pada 12-18 April 2021.
Gelombang kedua 26-30 April dan 1-2 Mei. Sedangkan hari pelaksanaan UTBK gelombang kedua dilakukan penambahan waktu yaitu pada 3-4 Mei 2021.
"Insyaallah besok, seluruh peserta UTBK SBMPTN akan melalui ujian di masing-masing pusat UTBK," kata Ketua Panitia Pelaksana Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Mohammad Nasih dalam keterangannya, Minggu (11/4).
Dia menyebutkan, ada empat hal yang harus dilakukan peserta setelah tiba di pusat UTBK, yaitu:
1. Peserta segera menuju ke gedung atau ruang lokasi ujian. Pusat UTBK PTN menyediakan ruang transit atau ruang tunggu untuk peserta UTBK.
2. Apabila diantar, pastikan turun di area drop zone terdekat dengan gedung atau ruang lokasi ujian peserta.
3. Ikuti prosedur pemeriksaan kesehatan pencegahan Covid-19 yang dilakukan panitia pusat UTBK PTN. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
4. Silakan menuju ruang ujian dengan tertib dan tetap menjaga protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Jangan masuk ruang ujian bila belum diinstruksikan oleh pengawas ruang.
Besok, UTBK SBMPTN gelombang pertama dimulai. Berikut hal-hal yang harus diketahui para peserta di pusat UTBK PTN
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025
- Matana University & 12 Universitas Ternama di Indonesia Teken Perjanjian Kerja Sama dengan AIPFMI dan AFISMI
- 57 Warga Bungur Dapat Beasiswa Kuliah, Hasil Kerja Sama RT hingga Karang Taruna
- FGD IEDS: Mahasiswa Merespons Revisi UU Minerba, Simak
- Perguruan Tinggi Berperan Penting dalam Mengembangkan Inovasi untuk Mengakselerasi Hilirisasi
- Al Hidayat Samsu: Pemberian Kewenangan Kepada Perguruan Tinggi Mengelola Tambang Akan Membebani Dunia Akademik