UU Antiteror Belum Memadai, Perlu Pelibatan Warga untuk Cegah Terorisme

jpnn.com - JAKARTA - Terorisme kini menjadi ancaman bagi seluruh warga tanah air. Sebab, teror bisa terjadi kapan pun dan dan di mana pun.
Karenanya, MPR mengajak seluruh kalangan untuk semakin peduli dengan ancaman teror. Menurut anggota MPR dari Fraksi Partai Golkar, M Misbakhun, Indonesia sejak 2000 sudah berkali-kali menjadi sasaran teror yang menyita perhatian internasional.
Misbakhun menuturkan, ada peristiwa pemboman yang jadi perhatian luas. Antara lain bom di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan rangkaian pemboman pada malam Natal 2000, ledakan di Kedubes Australia dan JW Marriot, bom Bali I dan II, hingga yang terakhir serangan di kawasan Sarinah, Thamrin. “Aksi terorisme sudah menjadi ancaman baru bagi keamanan bangsa ini,” katanya di Jakarta, Selasa (1/3).
Misbakhun menuturkan, ia juga berupaya mengajak konstituennya di daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur II yang meliputi Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo untuk semakin peduli ancaman terorisme. Ia menyampaikan ajakan itu saat acara Sosialisasi Empat Pilar MPR di Pasuruan, pada 26 Februari lalu.
Misbakhun menegaskan, terorisme jelas merupakan gerakan yang hendak merongrong Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Namun, katanya, Proklamator RI Bung Karno sudah wanti-wanti bahwa pihak manapun yang hendak menentang dan mengganti Pancasila pasti akan binasa.
Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Golkar, M Misbakhun. Foto: dokumen JPNN.Com
“Sebagai sebuah sejarah, bahwa dahulu Bung Karno pernah mendengung-dengungkan Pancasila sebagai dasar Negara. Adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga marwah kehidupan berbangsa dan bertanah air satu, yakni NKRI,” pungkasnya.
- Apakah Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya
- 60 Influencer Terpilih Jadi Penebar Kebaikan Hijab Tiebymin
- Peradi Tingkatkan Kemampuan Anggota dengan Hadirkan Advokat Luar Negeri
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru
- Pengamat: Retret Kepala Daerah Bukan Demi Kesejahteraan Rakyat, Tetapi Investasi Politik Prabowo
- Rano Karno Sebut Pramono Anung Sudah di Magelang, Ikut Retret Kepala Daerah?