UU Cipta Kerja Bikin Pengusaha Hingga Buruh Tak Nyaman, Ganjar: Kami Akan Evaluasi
jpnn.com, JAKARTA - Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo membuka kemungkinan untuk mengevaluasi UU Cipta Kerja yang sudah disahkan pemerintah dan DPR apabila mantan legislator Komisi II itu terpilih menjadi Presiden RI.
Sebab, menurut Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) itu, aturan yang disebut Omnibus Law itu membuat berbagai kalangan dari pengusaha sampai buruh tidak nyaman.
Dia mengatakan demikian setelah bertemu dengan kalangan buruh dan pelaku UMKM di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12).
"Kami akan evaluasi, kalau kami ketemu pengusaha, bertemu pelaksana dari pemerintah, buruh, dan soal perburuhannya, kok, semuanya tidak nyaman," kata Ganjar menjawab awak media, Kamis.
Dia mengatakan bakal memprioritaskan dialog dengan semua pihak yang berkepentingan dalam UU Cipta Kerja selama proses evaluasi.
"Saya kira prioritas pertama mendudukan pemangku kepentingan agar bisa bersepakat," kata Ganjar.
Eks Gubernur Jawa Tengah itu mengaku sudah bertemu dengan kalangan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk membahas kemungkinan UU Cipta Kerja dievaluasi.
"Saya sampaikan di Apindo, rasanya kami harus duduk bersama untuk me-review, apakah kami akan gunakan rezim pengusaha, rezim pengupahan, atau yang lain," kata Ganjar. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo membuka kemungkinan mengevaluasi UU Cipta Kerja karena membuat berbagai pihak tidak nyaman.
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Prabowo Bubarkan Satgas Buatan Jokowi, Apa Itu?
- Maruarar Sirait Nilai Pemilih Anies & Ganjar juga Yakin kepada Kepemimpinan Prabowo
- Ganjar Kecam Pengerahan Kades Mendukung Paslon di Pilgub Jateng
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No