UU Hambat Pemberian Tanah untuk Rakyat
Kepala BPN Akui Indonesia Tak Secepat Amerika Latin
Selasa, 01 Desember 2009 – 19:14 WIB
Sebelumnya dalam rapat dengan Komisi II DPR, Joyo meminta agar persoalan reforma agraria tidak dibawa ke persoalan ideologis, termasuk berkiblat ke aliran kapitalis maupun sosialis. Alasannya, Indonesia memiliki kaidah sendiri. Ditegaskannya, pasal-pasal dalam UU Ageraria sudah mengacu pada keadilan sosial. "Jadi kita tidak bisa harus seperti negara Latin America atau di Thailand. ita memiliki kaidah sendiri, turunan dari UU agraria," tandasnya.
Baca Juga:
Sedangkanmenurut anggota Komisi II DPR dari Frasi Partai Golkarm Agun Gunandjar Sudarsa,mengatakan bahwa hal yang perlu dibenahi dalam program reforma agraria adalah strateginya. "Percumah BPN dijadikan kementrian kalau strateginya tidak jelas. Tetapi BPN bisa menjadi super jika programnya super juga. Kalau memang ada hambatan, UU Agraria harus dibongkar (direvisi)," ujar Agun.
Sementara Ketua Komisi II DPR Burhanuddin Napitupulu saat membacakan kesimpulan rapat menyebutkan, DPR sepakat dengan BPN bahwa perlu langkah strategis dalam program reforma Agraria untuk mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. "Karenanya Komisi II meminta BPN sesuai dengan kewenangannya untuk merumuskan konsep Reforma Agraria yang mencerminkan politik pertanahan nasional yang terkait dengan wilayah NKRI," Burhanuddin.(ara/jpnn)
JAKARTA - Selama ini banyak pihak di tanah air yang menginginkan pemerintah memberikan tanah kepada rakyat secara cuma-cuma seperti banyak dilakukan
Redaktur & Reporter : Antoni
BERITA TERKAIT
- Sebegini Harga Bahan Pangan Secara Umum, Berapa Harga Cabai dan Minyak?
- Bantu Kuatkan Hijrah Masyarakat, BMH Yogyakarta Gelar Layanan Hapus Tato
- Super Air Jet Ganti Komponen Pesawat Saat Penumpang Sudah Dalam Kabin, Ini Akibatnya
- Soal KPK Berpeluang Panggil Megawati, Ronny PDIP: Kejauhan dan Terlalu Dipaksakan
- KPK Buka Peluang Memanggil Megawati, Said PDIP: Jangan Menggiring Opini Lebih Maju
- Waspada! Kepala BMKG Sebut Indonesia Masuk Periode La Nina