UU Pemilu Dinilai Bertentangan dengan Pancasila
Sabtu, 25 Mei 2013 – 20:01 WIB

UU Pemilu Dinilai Bertentangan dengan Pancasila
JAKARTA - Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri Djohermansjah Djohan mengatakan peraturan perundang-undangan Pemilu yang saat ini digunakan bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45.
"Pengaturan undang-undang tentang Pemilu sudah melenceng dari amanat konstitusi yakni Sila keempat dari Pancasila yakni "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijakansanaan dalam permusyawaratan perwakilan". Artinya harus mengutamakan musyawarah mufakat," kata Djohermansjah Djohan, dalam Seminar Nasional DPP Ika Universitas Andalas (Unand), bertema "Pilkada Badunsanak, di Hotel Balairung, Jakarta, Sabtu (25/5).
Selain dinilai melenceng jauh dari konstitusi, menurut Dirjen Otda, penyelenggaraan Pemilu bahkan melebehi demokrasi di Amerika Serikat (AS).
Karena itu, Kemendagri mendorong munculnya fenomena asimetris demokrasi. "Yang bisa Pilkada langsung, silakan langsung, yang tidak juga tidak apa-apa. Pilkada di Sumbar dan Jakarta sudah bagus. Itu bisa kita jadikan contoh," ungkap Djohermansjah.
JAKARTA - Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri Djohermansjah Djohan mengatakan peraturan perundang-undangan Pemilu yang saat
BERITA TERKAIT
- Waka MPR: Program Wajib Belajar 13 Tahun Harus Diwujudkan
- Pelanggan McD Indonesia Donasi Rp 750 Juta ke 40 Sekolah melalui Program NBD
- Dosen Unnes Ternyata Lakukan Pelecehan Terhadap 4 Mahasiswi
- Stok Pangan di Kota Tangerang Aman Hingga Lebaran, Tidak Perlu Panic Buying
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Petinggi PT FKS Food dan IMM
- Ratusan Santri Dilatih Usaha Boga dan Barista, Gus Yasin: Upaya Penanggulangan Kemiskinan