UU Perbantuan Lebih Dibutuhkan Ketimbang RUU Kamnas
Rabu, 24 Oktober 2012 – 23:32 WIB
JAKARTA – Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Aboebakar Alhabsy, mengingatkan agar maraknya aksi protes terhadap Rancangan Undang-undang Keamanan Nasional (RUU Kamnas) tidak dianggap angin lalu. Menurutnya, aspirasi tersebut harus diperhatikan pemerintah. Menurut Aboebakar, belum ada urgensi RUU Kamnas sementara penolakan dari masyarakat semakin keras. “Tidak perlu dibuat UU Kamnas. Karena pembuatan UU ini hanya akan menambah lembaga baru yaitu Dewan Keamanan Nasional yang tentunya akan berdampak pada penambahan beban anggaran negara,” ungkapnya. (boy/jpnn)
“Kita memang masih meraba-raba ada apa sebenarnya dibalik UU ini? Kenapa UU ini diipandang urgen? Karena saya belum melihat urgensi dari keberadaan UU ini,” katanya, Kamis (24/10).
Dia menambahkan, justru yang diperlukan saat ini adalah pengaturan mengenai perbantuan TNI di bidang keamanan dan perbantuan Polri dalam keadaan darurat militer dan perang. Karenanya, justru lebih tepat pemerintah mengusulkan RUU Perbantuan saja. “Tapi kenapa harus dipaksakan munculnya RUU Kamnas?” kata Aboebakar yang mengaku tak habis pikir.
Baca Juga:
JAKARTA – Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Aboebakar Alhabsy, mengingatkan agar maraknya aksi protes terhadap Rancangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak