Uya Utama

Oleh: Dahlan Iskan

Uya Utama
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kota Bagansiapiapi sendiri tidak begitu berkembang. Sudah muncul kota-kota baru di Rokan Hilir yang lebih besar dari Bagan. Itu lantaran kian ramainya jalan raya lintas timur Sumatera.

Jalan utama ini tidak melewati Bagan. Jadilah Bagan kota di jalan buntu. Di pinggir laut.

Karena itu pernah ada pemikiran ibu kota Rokan Hilir harus dipindah ke kecamatan yang lebih berkembang. Yakni yang terletak di pinggir jalan utama Lintas Timur Sumatera.

Ada dua kota baru yang mendadak besar di jalur itu: Tanah Putih dan Ujung Tanjung.

Pembahasan perpindahan ibu kota ini berlarut-larut. Padahal kantor Polres, Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama sudah telanjur dibangun di Tanah Putih.

Kantor bupati Rohil masih tetap di Bagan Siapi-api. Jarak kedua kota ini sekitar 50 km, tetapi perlu dua jam untuk mencapainya. Instansi pemerintah pun saling berjauhan.

Wartawan umumnya tinggal di Bagansiapiapi. Tanah Putih begitu jauhnya. Maka ketika keluarga sawit tersebut beraksi berkali-kali di Polres setempat tidak ada wartawan yang meliput.

"Kami yang di Bagan tidak tahu. Kami belum pernah meliput peristiwa itu," ujar seorang wartawan senior di Bagansiapiapi.

UYA KUYA terlihat kian naik kelas. Podcast-nya mewadahi keluarga yang mengaku disiksa polisi, dibakar rumahnya, dan dirampas kebun sawitnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News