Vaksin AstraZeneca Kembali Sebabkan Pembekuan Darah, Begini Respons Australia
Upaya vaksinasi Australia sangat bergantung pada vaksin AstraZeneca, dengan rencana produksi 50 juta dosis di negara tersebut. Kebijakan itu lantas berubah, sehingga pekan lalu memicu otoritas untuk menggandakan pesanan awal Pfizer menjadi 40 juta dosis.
Australia melaporkan nihil atau kasus rendah satu digit tahun ini, membantu otoritas untuk melonggarkan pembatasan COVID dan segera membangkitkan sektor ekonomi.
Menteri Keuangan Josh Frydenberg mengatakan kemunduran dalam program vaksinasi seharusnya tidak "menggelincirkan momentum dalam pemulihan ekonomi kami."
Australia lebih lama memulai vaksinasi daripada sejumlah negara lain, lantaran rendahnya kasus COVID, dengan hanya mencatat 29.400 kasus sejak virus corona berjangkit.
Negara itu melaporkan kematian COVID-19 pertama tahun 2021 pada Selasa setelah pria berusia 80 tahun meninggal usai terinfeksi virus di luar negeri, sehingga menambah total menjadi 910 kematian. (ant/dil/jpnn)
Australia pada Selasa melaporkan kasus kedua pembekuan darah usai menerima vaksin AstraZeneca
Redaktur & Reporter : Adil
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Jujur, Nova Arianto Kurang Puas Timnas U-17 Indonesia Imbang Melawan Australia
- Timnas U-17 Indonesia Lulus ke Piala Asia U-17 2025