Vaksin COVID-19 Bisa Mengubah Genetik Manusia? Ini Penjelasan Pakar

Kesalahpahaman dan rasa tidak percaya terhadap pesan yang disampaikan pemerintah juga dialami komunitas umat beragama, menurut Dr Zuleyha Keskin, dosen senior bidang Studi Islam di Charles Sturt University.
"Komunitas Muslim tidak memiliki kepercayaan penuh pada politikus, berdasarkan pengalaman masa lalu," ujar Dr Keskin kepada ABC.
"Yang saya maksudkan dengan pengalaman masa lalu adalah bagaimana politikus membicarakan soal Muslim di masa lalu, apakah mereka pernah terhubung dengan komunitas Muslim, mendengar kekhawatiran mereka, [dan] mengerti dilema mereka."
Namun beberapa imam Muslim telah berusaha melawan misinformasi dengan memberikan informasi soal COVID-19 melalui ceramah saat shalat Jumat dan menekankan kehalalan vaksin, serta "tugas etis" umatnya untuk melindungi orang lain.
Kelompok Muslim Health Professionals Australia juga telah mengadakan diskusi vaksin COVID-19 secara online dengan beberapa masjid untuk memberikan pandangan dari sisi agama dan sains.

Dua minggu lalu, Australian Fatwa Council mengeluarkan fatwa yang mengatakan vaksin Pfizer dan AstraZeneca tidak terbuat dari bahan yang dilarang dalam Islam dan justru aman.
Beberapa perusahaan vaksin telah membenarkan hal tersebut.
Dalam Bahasa Inggris | Dalam Bahasa MandarinSaat warga Australia yang paling berisiko tertular virus corona sudah siap menerima vaksin, sejumlah pakar memperingatkan beredarnya informasi menyesatkan di jejaring sosial, termasuk di kelompok multikulturall
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Hoaks Titiek Puspa Meninggal Dunia, Inul Daratista Ungkap Kondisinya
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini