Vaksin COVID-19 Buatan Johnson & Johnson Cukup Satu Dosis, Apa Perbedaannya?
Vaksin CanSino Biologics yang dikembangkan di China juga hanya memerlukan pemberian satu dosis.
Jadi apa beda vaksin Johnson & Johnson dengan vaksin satu dosis lain?
Vaksin yang dibuat oleh perusahaan Amerika Serikat Johnson and Johnson menunjukkan hasil yang lebih efektif dibandingkan vaksin satu dosis yang dibuat oleh China.
Badan Pengujian Obat-Obatan AS (USFDA) mengatakan vaksin Johnson & Johnson memberikan perlindungan kuat terhadap penyakit serius, keharusan dirawat di rumah sakit dan kematian.
Dalam uji coba besar-besaran yang sudah dilakukan di tiga benua, dosis vaksin satu kali diketahui bisa 85 persen melindungi dari penyakit serius yang disebabkan oleh COVID-19.
Perlindungan juga masih kuat di sejumlah negara, seperti Afrika Selatan, di mana belakangan ada varian baru virus yang penyebarannya lebih cepat.
Sementara itu vaksin dosis satu kali dari China hasilnya lebih rendah.
CanSino Biologics mengatakan vaksin mereka memiliki tingkat efikasi 68,83 persen dalam mencegah penyakit yang ditimbulkan COVID-19 setelah diberikan dalam masa dua minggu, turun ke angka 65,28 persen empat minggu setelah vaksinasi dilakukan.
Namun data dari percobaan di Pakistan dan di tempat lain menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mencegah infeksi terhadap penyakit serius.
Amerika Serikat sudah menyetujui penggunaan vaksin ketiga untuk menangani penularan virus COVID-19, yaitu vaksin buatan Johnson and Johnson yang hanya butuh satu dosis
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan