Vaksin Covid-19 Tiba, Azis Syamsuddin Minta Intervensi Prokes Jangan Berhenti
Azis kembali mengingatkan penanganan Covid-19 di Indonesia tidak hanya dilakukan melalui intervensi implementasi protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun).
Dia menegaskan penerapan dan sosialisasi protokol kesehatan Covid-19 di lapangan jangan berhenti.
Hal ini sejalan dengan meningkatknya grafik wabah di daerah, tidak terkecuali di wilayah episentrum seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, maupun kota-kota besar di Indonesia.
"DPR menilai pemerintah perlu untuk melakukan intervensi dengan memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan memberikan kekebalan tubuh pada masyarakat melalui vaksinasi," harapnya.
Azis mengatakan masyarakat juga berharap, uji klinis vaksin Sinovac tahap ketiga yang telah mendapatkan persetujuan dari otoritas di Indonesia, Turki, Brazil, dan Chile segera terealisasi.
Vaksin tersebut selanjutnya akan diproses oleh Bio Farma, BUMN di Indonesia yang memproduksi vaksin.
"Setelah ini, tentu kami juga menantikan hasil uji klinis tahap kedua, termasuk 1,8 juta dosis vaksin yang diperkirakan baru tiba pada awal Januari 2021," jelas pria jebolan Universitas Western Sydney itu.
Lebih lanjut Azis berharap, pemerintah benar-benar memprioritaskan vaksin yang terbukti aman dan lolos uji klinis sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk diberikan pada masyarakat Indonesia.
Begini harapan DPR terkait kedatangan 1,2 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac, Tiongkok, ke Indonesia.
- Penjaga Rutan KPK Masing-masing Dapat Ratusan Juta, Ada dari Eks Sekma hingga Azis Syamsuddin
- KPK Beri Peringatan Keras Terhadap Mantan Wakil Ketua DPR Ini
- Menteri Kesehatan Pastikan Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Lebih Aman
- Azis Syamsuddin Diduga Terlibat Suap Bekas Bupati Kukar Rita kepada eks Penyidik KPK
- Usut Kasus Dugaan Suap dan TPPU Eks Bupati Kukar, KPK Panggil Azis Syamsuddin
- Suhud Tolak Kebijakan Vaksin Covid-19 Berbayar