Vaksin Nusantara Bermula dari Perintah Lisan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah anggota Komisi IX DPR RI berkunjung ke Rumah Sakit Karyadi, Semarang, untuk mengetahaui kelanjutan pengembangan vaksin covid 19 yang diberi nama Vaksin Nusantasa (Vaknus)
Vaknus mulai dikembangkan September tahun lalu, saat ini sudah sampai tahap uji klinis fase kedua.
Vaknus adalah vaksin berbasis sel dendritik yang sebelumnya telah dikembangkan oleh AIVITA Biomedical Inc di California, Amerika Serikat.
Inisiator Vaknus, Terawan Agus Putranto, mengatakan, bila lolos semua tahap uji klinis di semua tahap dan mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Vaknus akan diproduksi secara massal.
“Bisa diproduksi hingga 10 juta dosis per bulan,” kata mantan Menteri Kesehatan itu seperti dilansir dalam keterangan pers diterima Selasa (16/2/2021).
Terawan juga mengatakan, Indonesia juga harus mampu memproduksi vaksin Covid-19.
“Kita harus punya kemampuan mandiri untuk membuat vaksin yang platform-nya individual," ujarnya.
Pengembangan Vaknus melibatkan peneliti dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Universitas Diponegoro Semarang dan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Vaksin Nusantara direkayasa aman untuk segala usia, mulai dari anak-anak (di bawah 17 tahun) sampai usia di atas 60 tahun.
- Menkes Dorong Kemandirian Produksi Vaksin Dalam Negeri
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Video Eks Menteri Kesehatan Promosi Obat di Medsos, Jubir Terawan Bilang Begini
- Peduli Kesehatan Pekerja, VDNI Beri Vaksinasi Influenza Gratis
- Mengedepankan Kesehatan Pekerja, PT GNI Vaksinasi Ribuan Karyawan
- Kasus DBD Meningkat, Upaya Preventif Jadi Alternatif