Vaksin Nusantara Masuk Jurnal Medis Internasional, Selamat untuk Dokter Terawan
![Vaksin Nusantara Masuk Jurnal Medis Internasional, Selamat untuk Dokter Terawan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/04/07/vaksinasi-pencegahan-covid-19-ilustrasi-foto-ricardojpnn-53.jpg)
"Kami menyusun konsep dasar pengembangan sel dendritik untuk vaksin SARS-CoV-2. Vaksin berbasis sel dendritik untuk SARS-CoV-2 berpotensi menjadi vaksin efektif yang memecahkan masalah yang ada," tulisnya.
Pendekatan ini, jelasnya, memanfaatkan kemampuan untuk mempresentasikan antigen dan menginduksi sistem kekebalan yang dimiliki oleh DC. DC yang belum matang dapat diperkenalkan dengan antigen SARS-CoV-2, misalnya, protein S yang telah terbukti menimbulkan respons imun.
Proses tersebut bisa dikembangkan baik secara in-vivo maupun ex-vivo. Namun, pendekatan ex-vivo bisa menjadi pilihan dalam pengembangan vaksin ini karena kelayakannya dan memperpendek proses yang seharusnya terjadi di dalam tubuh.
"DC yang telah terpapar antigen akan mengalami pematangan dan mengalir ke organ limfoid, kemudian mempresentasikan antigen ke sel T naif sehingga terbentuk kekebalan spesifik terhadap SARS-CoV-2 (71)," urai artikel tersebut.
Pendekatan tersebut saat ini sedang dikembangkan di Indonesia dan dikenal dengan nama Vaksin Nusantara.
Sebelumnya, hasil uji klinis Vaksin Nusantara yang digagas dokter Terawan telah terbit di jurnal medis internasional Human vaccines & Immunotherapeutics yang terindeks di Jurnal ilmiah Scopus dengan impact factor yang sangat tinggi 8.34.
Tulisan bertajuk "A personal COVID-19 dendritic cell vaccine made at point-of-care: Feasibility, safety, and antigenspecific cellular immune responses itu dirilis pada 26 Agustus 2022.
"Dengan dimuatnya Vaksin Nusantara dalam jurnal ini, menunjukkan bahwa Vaksin Nusantara dibuat bukan tanpa dasar-dasar ilmiah," kata Peneliti Utama Vaksin Nusantara, Kolonel dr. Jonny, Sp.PD-KGH, M.Kes, MM.
Hasil uji klinis vaksin Nusantara kembali masuk ke dalam jurnal media internasional. Nama dokter Terawan terangkat.
- Kabupaten Garut Butuh 10 Ribu Dosis Vaksin PMK untuk Atasi Wabah
- Etana Dorong Kenandirian Farmasi Nasional Melalui Vaksin Lokal
- Ada Diskon Hingga 20 Persen untuk Pelayanan Kesehatan di inHarmony Tower
- Menkes Dorong Kemandirian Produksi Vaksin Dalam Negeri
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Video Eks Menteri Kesehatan Promosi Obat di Medsos, Jubir Terawan Bilang Begini