Vaksin Nusantara
Oleh Dahlan Iskan
Ia ambil ekonomi dan marketing. Sampai S-3 (PhD). Teman-teman sekolahnya di Amerika, kita sudah kenal semua: Erick Thohir, Sandiaga Uno, Moh Luthfi, dan Rosano Barack. Semua sedang jadi menteri –mungkin Rosano menyusul entah jadi apa.
Jaringan Amerikanya itulah yang membuat Ming bisa dipercaya mengembangkan vaksin itu di Indonesia.
Amerika juga sangat percaya dengan kemampuan Dokter Terawan. Apalagi Terawan sendiri yang memimpin tim Vaksin Nusantara ini.
Selama ini kita mengenal Dokter Terawan dengan terobosannya. Terutama yang ia lakukan di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Yang sangat terkenal adalah di bidang 'brain wash'. Yang saya pernah menjalaninya dua kali –yang kedua bersama istri.
Setelah itu Terawan memperkenalkan fasilitas baru lagi di Gatot Subroto: cure cell. Dari Jerman.
Ketika Dokter Terawan menjadi menteri kesehatan, tentu ia menginginkan Indonesia bisa ikut bersaing di bidang vaksin. Apalagi di dunia ini baru ada enam negara yang mampu bikin vaksin.
Indonesia tentu bangga kalau bisa menjadi negara yang ketujuh. Maka semua proses perizinan awal Vaksin Nusantara ini sudah selesai di zaman ia jadi menteri kesehatan.
Kalau Vaksin Nusantara bisa menjadi kenyataan saya pun berani bilang: Terawan memang hanya sebentar menjadi menteri kesehatan tetapi jejak yang ditinggalkannya sangat panjang dan dalam. Bagi bangsa ini.