Vaksin Virus Corona dari Oxford Diharapkan Siap Akhir Tahun 2020
Baca juga artikel terkait:
- New normal di Indonesia: Kasus penularan naik, tes corona jadi ladang bisnis
- Angka kematian di Indonesia sudah lebih dari 10 ribu jika dihitung berdasarkan pedoman WHO
- Pemerintah Indonesia dianggap menggunakan pendekatan militeristik dalam menangani virus corona
- Alasan tingginya kematian tenaga kesehatan di Indonesia di tengah pandemi virus corona
AstraZeneca adalah salah satu kandidat vaksin terkemuka terhadap wabah COVID-19, penyakit yang kini telah merenggut lebih dari 600.000 nyawa di seluruh dunia.
Perusahaan ini juga telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah di seluruh dunia untuk memasok vaksin, jika terbukti efektif dan mendapatkan persetujuan dari regulator.
Pemerintah Inggris telah menandatangani kesepakatan untuk mengamankan 100 juta dosis vaksin, sementara Amerika Serikat memiliki kontrak senilai $300 juta dari satu miliar dosis awal yang diproduksi.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan pengumuman hasil uji coba ini adalah "berita yang sangat positif", tetapi ia juga memperingatkan masih ada uji coba lebih lanjut yang harus dilakukan.
External Link: Tweet: Boris on Covid vaccine
"Tidak ada jaminan dan uji coba lebih lanjut masih diperlukan, tetapi ini adalah langkah penting ke arah yang benar," tulis Boris di akun Twitter-nya.
Para peneliti juga mengingatkan bahwa proyek ini masih ada di tahap awal.
Hasil uji coba awal vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh para ilmuwan Universitas Oxford di Inggris menunjukkan vaksin ini aman dan telah menghasilkan respons kekebalan
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN