Vaksin yang Ada Disebut Tetap Akan Lindungi Diri dari Varian Baru Corona, Tapi Kenapa Masih Bisa Tertular?

"Kalau virus yang menyerang kita ada satu, tentunya berbeda dengan kalau jumlah virus yang menyerang satu juta. Kalau satu juta lama-lama kepayahan juga," kata dr Denta.
"Makanya kalau kita lihat, banyak tenaga kesehatan yang jadi korban dari infeksi ini, karena walaupun mereka sudah divaksinasi, gempuran dari COVID-19 itu banyak banget … mungkin paparan terhadap COVID ada dua atau tiga juta, misalnya."
Dokter Denta mengatakan kita harus terus menjaga keseimbangan tiga faktor sampai benar-benar bisa mengendalikan virusnya.
"Kalau di Indonesia, karena virusnya masih banyak, ada di mana-mana dan kita tidak tahu posisinya di mana, akhirnya protokol kesehatannya tetap harus diperkuat dan tetap disiplin."
Jadi ini menjawab kenapa harus tetap ikuti prokes meski sudah divaksinasi.
Perbanyak di rumah kalau bisa, hindari kerumunan atau kegiatan di luar rumah kalau enggak penting-penting banget.
Bisa enggak vaksin yang ada sekarang melawan varian baru?
Saat varian baru dari virus corona bermunculan, banyak yang bertanya "ngapain divaksin? Virusnya berubah terus".
Padahal sebenarnya ilmuwan terus memonitor efektivitas vaksin dalam melawan varian-varian baru virus corona.
Bersama dr Kurniawan Satria Denta di Yogyakarta, kami mencoba menjawab pertanyaan soal vaksin dengan bahasa lebih mudah dipahami
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia