Vaksin yang Ada Disebut Tetap Akan Lindungi Diri dari Varian Baru Corona, Tapi Kenapa Masih Bisa Tertular?
"Jadi katakanlah [virus ini] manusia, mutasinya cuma di jarinya, jarinya berubah bentuk, atau mata, atau alisnya berubah bentuk."
"Tapi selama hidungnya masih ada dan dikenali oleh antibodi kita bahwa itu adalah hidung corona, ya [antigen] akan tetap bisa mengenali," kata dr Denta.
Seperti banyak virus lainnya, virus corona merupakan virus RNA, yang lebih tidak stabil dan lebih rentan untuk bermutasi, jelas dr Denta.
Karenanya, menurut dr Denta ada banyak alasan untuk divaksinasi dengan vaksin yang sudah ada, ketimbang tidak sama sekali.
Ingat: virusnya masih sama!
Takut disuntik AstraZeneca karena kasus pembekuan darah?
Awal Mei lalu, seorang pria asal Jakarta dikabarkan meninggal setelah menerima vaksin AstraZeneca.
Tidak lama setelahnya, dilaporkan juga dua kasus kematian yang dikaitkan dengan vaksin tersebut.
Namun, sudah dapat dipastikan kematian tiga orang tidak ada hubungannya dengan vaksin AstraZeneca, seperti yang dikatakan ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Profesor Hindra Irawan Satari, dikutip Kompas (21/06).
Bersama dr Kurniawan Satria Denta di Yogyakarta, kami mencoba menjawab pertanyaan soal vaksin dengan bahasa lebih mudah dipahami
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan