Vaksin yang Ada Disebut Tetap Akan Lindungi Diri dari Varian Baru Corona, Tapi Kenapa Masih Bisa Tertular?
dr Denta mengatakan kita tidak seharusnya khawatir, karena prinsip pemberian vaksin adalah untuk menambah perlindungan dan kewaspadaan.
"Proses pemberian vaksin selalu dimonitor, jadi ketika satu kasus terjadi dan misalnya kasusnya cukup serius, yaitu sampai meninggal atau masuk rumah sakit, sudah ada sinyal atau alert ke stakeholder yang memonitor vaksin," katanya.
"Bisa saja keputusan yang mereka ambil adalah untuk withhold [menahan] sementara, atau langsung menarik. Tapi biasanya akan di pause [dihentikan sementara] untuk semua vaksin atau cuma badge tertentu yang kasus tadi terkena."
Mungkin sumber masalahnya bukan vaksin AstraZeneca, tapi berita kematian dikaitkan dengan vaksin terus-terusan diulang, kemudian melekat di pikiran kita.
"Memang tantangan program vaksinasi massal itu seperti ini, jadi begitu ada satu masalah ... dan sampai ke masyarakat, kepercayaan masyarakat akan menurun," katanya.
"Dan walaupun program vaksinasi sudah dimulai lagi setelah ditunda, kepercayaan masyarakat itu tidak bisa naik langsung."
Vaksin COVID ini dibuat terburu-buru ya?
Menurut dr Denta wajar sekali jika ada yang bertanya kenapa vaksin COVID lebih cepat dikembangkan dan dipakai ketimbang vaksin cacar.
Vaksin cacar memang membutuhkan waktu paling tidak 10 tahun untuk dikembangkan.
Bersama dr Kurniawan Satria Denta di Yogyakarta, kami mencoba menjawab pertanyaan soal vaksin dengan bahasa lebih mudah dipahami
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia