Vaksinasi Merdeka Aglomerasi Milik Polda Metro Resmi Ditutup, Ini Penjelasan Irjen Fadil

Vaksinasi Merdeka Aglomerasi Milik Polda Metro Resmi Ditutup, Ini Penjelasan Irjen Fadil
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi yang berlangsung selama sepuluh hari di wilayah Bekasi Kabupaten, Bekasi Kota, Depok, Tangerang Kota, dan Tangerang Selatan, resmi ditutup oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Senin (4/10).

Penutupan pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan secara online dan offline itu dihadiri oleh para kapolres, pimpinan daerah serta para relawan. 

Pada kesempatan itu, Irjen Fadil mengatakan Vaksinasi Merdeka bukanlah sebuah event, atau program, tetapi sebuah metode penyelenggaraan vaksinasi yang bertumpu pada kerelawanan, kedermawanan, dan kepemimpinan.

Metode itu, kata dia dinilai mampu menjawab kebutuhan vaksinasi yang mudah diakses publik, murah dalam operasional pelaksanaanya, dan masif diselenggarakan di tiap wilayah.

Orang nomor 1 di Polda Metro Jaya itu menyebut keunggulan dari pelaksanaan avaksinasi Merdeka tahap II itu adalah hadirnya Platform Digital yang dibangun anak-anak bangsa dari PT Telkom Indonesia.

Platform itu berfungsi untuk melakukan proses perekrutan, manajemen relawan dan gerai serta laporan performa gerai yang real time, selama 24 jam penuh, dimana pun berada. 

Pembuatan aplikasi digital Vakasinasi Merdeka yang bisa diunduh di Google Playstore dan App store ini, merupakan manifestasi arahan Kapolri terkait dengan Program Kepolisian yang Presisi yaitu Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan di era Police 4.0.

“Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ialah pelaksanaan seri kedua dari Vaksinasi Merdeka," kata Fadil dalam keterangannya, Selasa (5/10).

Vaksinasi Merdeka Aglomerasi yang berlangsung selama sepuluh hari di wilayah Bekasi Kabupaten, Bekasi Kota, Depok, Tangerang Kota, dan Tangerang Selatan, resmi ditutup

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News