Valencia Menderita, MotoGP Malaysia Bisa jadi Seri Terakhir
"Ini soal etika. Balapan seperti pesta, momen untuk dinikmati. Mengetahui situasi saat ini di sana (Valencia), oh, itu tidak benar. Seluruh pembalap pasti sangat menghormati apa yang terjadi di seluruh dunia, karena kita hidup di bawah langit yang sama," ujar Pecco.
"Jika itu keputusan saya, saya lebih suka tidak balapan di sana. Namun, saya bukan orang yang harus memutuskannya, dan saya percaya apa pun yang akan diputuskan Dorna akan baik dan adil," imbuhnya.
Bagaimana jika final (seri terakhir) dibatalkan, yang berarti MotoGP Malaysia mendadak menjadi seri terakhir.
"Oh, itu tidak adil. Namun, saya bukan orang yang harus memutuskan," kata Pecco.
Margin 17 poin antara Martin dan Bagnaia harus mencapai 38 poin atau lebih setelah Sepang agar Martin dinobatkan sebagai juara terlepas dari jadwalnya.
Salah satu skenario yang memungkinkan hal itu terjadi ialah Martin memenangkan sprint dan race, sedangkan Pecco tidak mencetak poin di sprint dan finis ketiga saat race.
"Saya pikir sulit bagi saya untuk tidak mendapat poin saat sprint dan ketiga ketika race," ujar Pecco dengan nada meyakinkan dirinya.
Manajer tim pabrikan Ducati, Davide Tardozzi mengatakan bahwa apa pun yang akan diputuskan Dorna dan MotoGP soal MotoGP Valencia akan adil buat semua pihak.
Menjelang bersaing di MotoGP Malaysia, Martin dan Pecco bicara soal rasa hormat kepada warga Valencia.
- MotoGP 2025: Suksesor Marc Marquez di Gresini Racing Mematok Target Tinggi
- Federal Oil Berharap Gresini Racing Tetap Moncer Pada MotoGP 2025
- Kunci Gelar Juara Dunia MotoGP 2024, Jorge Martin Mengaku Terguncang
- Jorge Martin: Mimpi Saya jadi Kenyataan, Saya Juara Dunia
- Ini Makna Logo Baru MotoGP
- Juara MotoGP 2024, Jorge Martin Ikuti Rekor Spesial Valentino Rossi